Peletakkan
Batu Pertama Gereja GKE Banjarbaru
Pada hari minggu ,19 Maret 2017. Bertempat di Gedung GKE Banjarbaru
tampak hadir Wakil Ketua Sinode
GKE Prof. dr. Maryati Sangen,
Se, Ketua Resort Ranjarmasin
Hengky Parinusa, Ketua Majelis GKE Banjarbaru Pendeta Oktapianus, S.Th, Pendeta Sekota Banjarbaru, Pengurus GKE Banjarbaru, Pengurus NU Kota Banjarbaru, FKUB Banjarbaru,
Forum Pembaharuan Kebangsaan,
Lurah Guntung Paikat, Babinsa dan Bimas Kelurahan
Guntung Paikat serta perwakilan lingkungan warga setempat.
Walikota Banjarbaru disambut meriah dengan tarian Dayak, kegiatan peletakan batu pertama rehab gedung GKE Banjarbaru ini dilakukan langsung oleh Walikota Banjarbaru beserta Wakil Ketua Sinode GKE, Ketua I Resort Banjarmasin dan Ketua Majelis GKE Banjarbaru, rehab gedung GKE Banjarbaru ini dilaksanakan karena daya tampungnya sudah tidak memberi lagi dan bertambah banyaknya jemaat GKE Banjarbaru oleh karena itu dengan kesepakatan melalui persidangan persidangan maka diputuskan lah rehab gedung GKE Banjarbaru untuk dibangun dan ditingkatkan agar lebih luas di atas dan dibawah akan dipakai sebagai tempat parkir dengan adanya rehab tempat parkir di dalam maka tidak mengganggu area jalan umum lagi gedung GKE Banjarbaru ini berdiri pada tahun 1967 para pendirinya dari berbagai suku dulunya bernama gereja dayak kalimantan dan di rubah menjadi gereja kalimantan evangelis, jumlah jemaat yang ada di GKE Banjarbaru kurang lebih 500 KK dengan rencana rehab kapasitas bisa menampung skitar 700 – 800 KK. Panitia pelaksana rehab gedung juga berharap dukungan dari pemerintah Banjarbaru agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Dalam sambutan Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mengatakan
kita ingin menjadikan kota
ini menjadi kota yang nyaman, kota yang benar benar punya semangat
untuk melayani masyarakatnya, pendeta melayani jemaatnya semangat hidup biar menyebar sehingga
orang merasa nyaman di Banjarbaru
ini.
Banjarbaru berkarakter
artinya mempunyai ciri punya pembeda
dengan kabupaten lainnya, orang Banjarbaru itu mudah dikenali salah satunya adalah
bisa menerima perbedaan. Banjarbaru ini
mempunyai banyak suku Indonesia cerminannya ada di Banjarbaru
maka karakter ini yang harus kita kawal dan
kita jaga bersama sama kami
juga melakukan pendidikan berkarakter dengan melakukan jam tambahan di sekolah
30 menit sebelum jam pelajaran dimulai kita berikan tambahan
muatan agama dan etika sopan santun.
Walikota Banjarbaru juga mengatakan konsep rehab gedung GKE ini sangat pas ditengah ruang dan keterbatasan tanah kita dan
Pemerintah Kota Banjarbaru mendukung kegiatan rehab ini pembangunan ini akan rampung dan
selesai tinggal menunggu waktu saja.